Sabtu, 07 Mei 2016

5 Tahapan Sederhana Menuju Kebebasan Finansial

Assalamu’alaikum,. Apa kabar Semuanya?
Senang sekali hari ini bisa berbagi dengan teman-teman lagi, sudah cukup lama hampir seminggu tidak update, maklum kesibukan mahasiswa banyak kerjaan jadi jarang Update. Di artikel ini saya akan bahas tentang 5 Tahapan sederhana menuju Kebebasan Finansial. Judulnya terlalu lebay ya?? Judulnya hanya untuk memancing motivasi Teman-teman aja kok. 

INGAT TULISAN INI TIDAK AKAN BERGUNA!!! Jika teman-teman tidak membacanya dan Tidak ACTION. (baca dan renungkan baik-baik ya teman-teman)

5 Tahapan Sederhana Menuju Kebebasan Finansial

Menurut kalian siapa yang tidak ingin kaya?? Ada?? Pasti ada, tapi tidak semua. Kekayaan merupakan sesuatu yang fitrah kalau menurut saya. Para pemimpin terdahulu kita pun Kaya, tetapi Kaya mereka adalah Kaya yang Mulia. Kenapa tidak? Mereka mengumpulkan harta kekayaannya dengan jujur dan bertanggung jawab semua. Membangun semuanya dengan Kredibilitas terbaiknya, dan hasil yang didapatkannya pun diberikan untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat untuk orang banyak. Nah, apa salahnya kalau kita pun bercita-cita untuk menjadi Kaya. 

Di Artikel ini saya share sedikit ilmu yang saya dapatkan dari membaca, dan mungkin ada beberapa tambahan dari kehidupan Asli saya. Adapun tahapan yang sahabat semua perlu tau yaitu Mindset, Omset, Aset, dan Buset. Nah itu 4 tahapan dari salah satu buku yang saya baca Rocket Marketing. Mau baca tau isinya?? Beli sendiri ya. Hehehe. 

Ok, judulnya kan 5 Tahap koq cuman 4 tahapannya?? Sabar ya, nanti kita bahas satu-satu.

  • Mindset 
Kamu tahu rumah?? Kamu tahu apa yang membuat sebuah Rumah itu berdiri dengan Kokoh, walau diterjang badai kehidupan?? (lebay deh). 


Kalau kamu menjawab yang membuat Kokoh adalah Pondasi, Maka saya ucapkan SELAMAT, setidaknya kamu sudah memahami apa itu Mindset. Ibarat sebuah rumah, rumah yang kita bangun, mau itu satu lantai, dua lantai, bahkan sampai ratusan lantai jika tidak diberikan BETON Pondasi yang kokoh, diterpa angin sedikitpun Rumah itu akan goyah. Hal ini berlaku juga sama seperti kehidupan kita, baik itu Finansial, Sosial, ataupun Budaya kita. Dalam hal Finansial Mindset merupakan pondasi yang utama. Berikut ini dua perbedaan orang dalam skema tentang Finansial yang saja jelaskan berikut ini. Kita sebut saja si Positivis, dan si Negativis. Nah loh, bahasa apa tuh?? 

Positivis dan Negativis merupakan dua orang yang hidup bersama (karena mereka kakak adik). Mereka lahir dikehidupan yang dibilang melebihi angka kecukupan, mau beli mobil ada, mau beli rumah juga ada. Maklum anak keturunan Ningrat yang memiliki Usaha dimana-dimana, Namun suatu ketika orang tua mereka meninggal, tetapi sebelum meninggal ternyata orang tuanya sudah membagikan harta dan kekayaannya kepada kedua anaknya tersebut, bahkan sampai asset-aset bisnis ayahnya diwariskan semua. Singkat cerita masing-masing anak memiliki aset bisnis dan kekayaan ayahnya. Positivis melanjutkan bisnis ayahnya dan mengelola semua keuangan yang dimiliki ayahnya dengan baik karena positivis memiliki mindset hemat, dan tentunya hartanya semakin banyak dan berlimpah. Namun pada kenyataannya jauh berbanding terbalik, si Negativis karena memiliki hobby menghamburkan uang, dan tidak memiliki keinginan untuk sukses, akhirnya semua harta dan bisnis yang diwariskan kepadanya dihamburkan untuk memenuhi gaya hidupnya, dan tentunya berdampak pada dirinya, ia jatuh miskin dengan tagihan hutang yang menumpuk dimana-mana. Sungguh memprihatinkan kehidupan si negativis itu. 

Kaya dongeng ya ceritanya?? Saya tidak mendongeng loh, keadaan itu benar-benar ada dan nyata di kehidupan kita sehari-hari. Disini kita bisa lihat terdapat dua perbedaan yang sangat jelas antara positivis dan negativis, yang satu berprinsip uang itu harus dikelola dan dijaga, sedangkan yang satunya berprinsip punya uang ya ikuti gaya hidup. Semoga kita bukan jadi bagian seperti negativis ya. Nah dalam filosofi pohon pun sama, bahwa yang menjadi Akar dari Pohon itu adalah Mindset, dan Batangnya adalah Sistem. Jadi mulailah sahabat semua memiliki Prinsip/Mindset yang baik, jika Mindset kita sudah benar maka tentunya semuanya akan benar, lalu bagaimana Mindset yang baik? Kita jawab dilain artikel ya.
Pondasi yang kuat, akan melahirkan Bangunan Kuat

  • Omset 

Kita sudah memiliki Mindset yang baik tentang Uang dan Harta kita, tentu kita harus tau dari mana Omset kita masuk, dan Omset itu bisa menjadi Aliran Rezeki yang lancar? Tentu jawabannya kita wajib memiliki sumber uang. Tidak mungkin dong, hanya mengandalkan Warisan. 

Salah satu cara mendapatkan Omset untuk kita adalah dengan Bekerja dan Berwirausaha. Dalam bekerja akan sangat cepat memberikan kita Omset yang baik, jika kita bekerja pada posisi yang sangat menguntungkan bagi kita. Tentunya, akan sangat berbeda jika kita bekerja hanya sebagai bawahan, dengan gaji yang pas-pasan. Nah jawaban yang mungkin tepat adalah kita harus Berwirausaha teman. 

Berwirausaha itu mulia, hidup kita tidak akan sia-sia, justru akan bahagia. Tapi ingat berwirausaha itu tidak serta merta membalikkan tangan semua perlu proses dan kerja keras. Ingatlah pepatah ini. 
Mie Instan saja tidak disajikan dengan instan, tapi disajikan dengan Dimasak 
Proses disini yang akan menjadikan kamu pribadi yang unggul dibanding yang lain. Ok, balik lagi tentang Omset tadi ya.

Mulai saat ini dan seterusnya teman-teman mulai tentukan Usaha apa yang bisa cepat menghasilkan cashflow kita. Tidak perlu memikirkan usaha yang langsung menguntungkan dan besar, yang terpenting aliran kas kita lancar, kita tetap bisa mendapatkan keuntungan walaupun kecil. Contoh sederhananya seperti yang saya lakukan, biasanya saya berusaha menjual makanan-makanan ringan seperti gorengan atau bihun, saya menjualnya dikampus pada saat pagi hari yang biasanya anak-anak kosan malas untuk sarapan. Nah mungkin itu bisa jadi satu ide untuk teman-teman jualan, ingat yang teman-teman semua harus mengabaikan Gengsi dan Malu. Setelah aliran kas/pendapatan kita lancar, boleh lah kita mulai memikirkan bisnis yang lebih serius, mulai berpikir bagaimana membuat sebuah brand bahkan sudah mulai menentukan target pasar yang lebih luas.

  • Aset 
Ingatkan kita pasti akan mengalami sakit dan mati, siapapun kita. Jika kita masih menjadi seorang anak tentu ketika kita sakit, masih ada orang tua kita yang mencarikan pendapatan untuk kita. Tapi, akan sangat berbeda jika kita sebagai kepala keluarga dan pencari Nafkah. Ketika kita sakit, siapa yang akan menggantikan kita?? Tentu kita tidak ingin menjadikan keluarga kita harus menanggung beban keseluruhannya. Dan disinilah peran Aset di perlukan. Dalam dunia Bisnis ada dua hal yang penting yaitu pendapatan aktif, dan pendapatan pasif. 

Kita sudah membahas tentang pendapatan aktif di paragraf sebelum ini, nah pendapatan pasif inilah yang akan kita bahas, kita perlu menjadikan bisnis kita yang tadinya bersifat aktif menjadi pasif, maksudnya yang tadinya kita berbisnis harus datang kelokasi, harus mengatur semuanya. Bisa menjadi bisnis yang autopilot (walaupun tanpa kita, bisnis tetap akan menghasilkan untuk kita). 

Banyak cara yang bisa teman-teman lakukan untuk mendapatkan passive income seperti menginvestasikan keuntungan kita, untuk bisnis teman kita, nah kita pun bisa mendapatkan keuntungan walaupun tidak terlibat dalam menjalankan bisnis tersebut, karena yang menjalankannya adalah teman kita sendiri. Dan tentunya sebelum kita belajar tentu kita wajib tahu bahkan paham bisnis yang akan kita investasikan. 
  • Buset 
Posisi ini yang diidamkan banyak orang, sedikit bekerja tapi banyak menghasilkan, pada posisi ini tentu waktu kita banyak yang menjadi waktu luang, Hal ini tentu akan sangat berguna bagi yang memiliki keluarga untuk menerapkan quality time untuk keluarganya. Uang banyak, Waktu pun Banyak, keluarga terjaga dan terawat tentunya. Coba teman-teman mulai menerapkan ketiga tahapan sebelum kita menduduki posisi ini. 

Eitss, artikel ini belum selesai loh, ada tahapan paling penting (menurut Saya) yang wajib kamu miliki semua, dan jika tahapan ini kamu melakukannya dengan benar akan sangat baik bagi kehidupan kamu. Adapun tahapan itu adalah Mengembilkan diri kita ke Titik NOL

Jika kamu seorang Muslim yang membaca Tulisan ini, ingatlah terus akan hal ini. Jika kamu seorang yang Non Muslim, kamu juga tetap bisa melakukannya dan mudah-mudahan bisa menjadi Manfaat untuk kamu. 

Kembali ke Titik Nol 

Mungkin sudah sering mendengar dan banyak yang membahas hal ini, kembali ke titik Nol sebuah kalimat yang menundukan hati kita yang terlalu bangga akan harta dan Kekayaan. Padahal Harta dan Kekayaan semua adalah ilusi belaka. Hukum ini berlaku untuk siapapun, bahkan bagi seorang atheis sekalipun. 

Memiliki teman dilingkungan yang cukup beragam, membuat saya banyak belajar dari banyak golongan. Banyak teman saya mulai dari orang yang paling taat akan perintah agama, sampai kepada orang-orang yang tidak percaya agama semua hampir memiliki karakteristik yang sama, semakin mereka mengejar Harta dengan cara yang Membabi buta justru membuat mereka semakin tidak bahagia. Lalu ada teman saya juga, yang dia hanya dengan kesederhanaanya, justru rezekinya jauh melesat melebihi Roket apapun. 

Disini kita perlu sadar teman-teman semua, 4 tahapan diatas merupakan tahapan keduniaan kita saja, terkadang kita lupa akan tahapan kembali ke titik nol ini, tahapan dimana bahwa faktor Tuhan itu berlaku didalamnya. Bahwa alam semesta sudah diatur dengan sebaik-baiknya. Bahkan rezeki pun juga begitu, untuk tahapan ini mungkin teman-teman mulai dengan cara banyak-banyak berdoa dan berbisnislah dengan kejujuran. Dan saya ingin membahas lebih detail tentang kembali ke Titik Nol dilain artikel ya, mohon doanya teman-teman semua agar artikel selanjutnya betul-betul terealisasi. 

Sudah cukup panjang ya saya bahas tentang 5 Tahapan sederhana menuju Kesuksesan Finansial. Mudah-mudahan tulisan ini bisa bermanfaat untuk siapapun, tidak memandang wilayah, agama, ataupun budaya. Kalau kamu belum paham, bacalah secara perlahan dan pahami setiap paragrafnya. Jika masih bingung teman-teman bisa sharing bersama saya silahkan hubungi saya di kolom tentang saya. Atau bisa mengisi contact Form. Silahkan share ke teman-teman kalian semua ya, semoga menjadi amal jariyah untuk kita semua, jika ingin berkomen sangat-sangat dipersilakan. Sukses Semuanya, sampai ketemu di Artikel Selanjutnya.  
Baca selengkapnya

Senin, 02 Mei 2016

Menulislah Agar Kamu Diperhitungkan

Assalamu'alaikum...


Selamat Siang Sahabat2 Montir Hati - Apa Kabar Semuanya??
Maaf ya harusnya tulisan ini sudah di Update dari Jauh-jauh hari, karena kesulitan Waktu untuk meluangkan NgeBlog jadi akhirnya baru saat ini bisa Posting.



Eh ngomong-ngomong sudah Baca belum Judulnya (kalau belum Baca baik-baik). 

Menulis??? Iya, Menulis, Kenapa harus diawali Dengan Menulis??
Jawabannya sederhana Boss, "Artikel ini aja bisa kamu baca, Karena saya yang Menulis". 

Melakukan satu kegiatan baru yang karena kita tidak memiliki passion didalamnya merupakan sesuatu yang perlu kerja keras. Sama dengan hal ini, saya sendiri pun baru sekali menjadikan Menulis sebagai Habits baru. Dimana saya harus meninggalkan keadaan yang super nyaman berganti dengan kegiatan baru yang super menyulitkan dan Membosankan. 

Tapi karena ini demi kebaikan makanya saya tetap berusaha untuk tetap bisa menulis. terutama menulis sesuatu yang bermanfaat. banyak sekali trik dan cara untuk kita tetap konsisten dalam melakukan kegiatan Baru. Inti dari tulisan ini sebetulnya bukan membahas bagaimana trik-trik itu tapi  di artikel ini saya cuma memotivasi teman-teman semua untuk memulai New Habits (Kebiasaan Baru) dalam hal Menulis. 

Menulislah agar Kamu Diperhitungkan sebuah kalimat sederhana yang berisi ajakan buat kamu yang belum menulis. Ternyata menulis itu pekerjaan yang mulia loh. bagaimana tidak Mulia, mungkin buat kamu yang sering baca pasti kamu tau pepatah ini 
Ilmu yang Terbaik, adalah Ilmu yang kamu miliki mampu kamu Amalkan dan kamu Ajarkan untuk orang lain, dan Ilmu itu pun di Amalkan dan di Ajarkan lagi oleh orang tersebut.
 nah terkadang apa yang kita miliki cukuplah banyak dan bermanfaat untuk berbagi, tapi karena rasa malas kita lebih tinggi dibandingkan rasa untuk berbagi, akhirnya Ilmu yang kita miliki pun hanya untuk kita sendiri dan tidak bermanfaat apa-apa untuk orang lain. 

Kamu tau para Imam-Imam besar dan para ahli tasawuf kita, mereka begitu apiknya dalam merangkai ilmunya dalam kata-kata dan tulisannya. dan sampai saat ini pun kita tahu siapa mereka..

Lalu kamu bagaimana??

kamu tau bagaimana pola kerja otak kamu?? silahkan baca  artikel ini buat yang belum tahu (artikel sedang proses penulisan). Saya tuliskan sedikit tentang tulisan dalam artikel itu, salah satu bagian dari artikel itu membahas bagaimana kemampuan otak kita. Pada dasarnya kemampuan alam sadar/otak sadar manusia hanya mampu menyerap dan menganalisa sebesar 12%, Sedangkan Kemampuan alam bawah sadar/otak bawah sadar kita mampu menyerap hingga 88% tentunya ada perbedaan yang sangat jauh disini. Karena alam sadar kita hanya memiliki kemampuan 12% dalam penyimpanan memori, tentunya akan berdampak terhadap daya ingat yang rendah, dan mudah lupa. Tetapi jangan khawatir salah satu cara agar memori di Otak kita tidak mudah lenyap tentunya kita wajib Menuliskannya, karena dengan Menulis otak kita dipaksa untuk mengingat kembali apa yang kita tahu, dan ketika kita lupa kita memiliki trigger untuk mengaktifkannya lagi, yaitu Tulisan kita itu Sendiri. 

Jadi sahabat Montir Hati semuanya, hindarilah kemalasan untuk mulai menulis, ayo paksa diri kita untuk menulis. Buat kamu yang sudah punya motivasi dalam menulis Ayo Konsistenkan. jika kamu ingin berkumpul dengan sahabat-sahabat yang lain yang memiliki passion dalam Menulis, kamu bisa bergabung bersama saya di salah satu Komunitas Menulis. Mau tau bagaimana caranya?? Ayo komen-komen dulu ya,,,
Berbagilah sedikit pengetahuanmu, Karena yakinlah, kamu akan mendapatkan Pengetahuan dari yang lain, Menulislah apa yang kamu bisa Tulis, Karena dengan Tulisanmu akan banyak orang yang merasakan manfaatnya


Baca selengkapnya